Anda Bisa jika Anda Berpikir Bisa
Seorang bayi mungil yang lahir pada tahun 1940 prematur dan sakit-sakitan yang diberi nama Wilma Rudolph divonis dokter terserang folio dan kemungkinan tidak bisa jalan sama sekali.Dengan tekun ibunya selalu merawat anaknya dengan berbagai cara baik ke dokter maupun motivasi yang selalu ia berikan bagi anaknya. Selama lebih dari 3 tahun ibunya selalu mengantarkan ke rumah sakit seminggu dua kali ke rumah sakit yang jaraknya hamper 100 km.
Setiap hari Wilma selalu dirawat dengan kasih sayang oleh orang tuanya. Selain obat dari dokter, setiap hari selalu diberi motivasi oleh ibunya bahwa ia bisa mengatasi sakitnya dan dapat berjalan dengan normal. Umur 6 tahun Wilma bisa berjalan hanya dngan bantuan alat penyangga. Ia tidak pernah putus asa, karena motivasi ibunya. Pada umur 12 tahun Wilma bisa berjalan tanpa alat penyangga.
Di sekolah ia aktif ikut olah raga basket, karena ia tak pernah berhenti berusaha maka dari gurunya ia difokuskan untuk olah raga lari. Pada bulan September 1960 Wilma menjadi wanita pertama yang memenangkan 3 medali emas Oliempiade Roma untuk lari 100 meter, lari 200 meter dan lari estafet 400 meter.
Banyak penghargaan yang ia peroleh di saat hidupnya, dengan sikap, hasrat dan keinginan yang selalu dipegangnya sehingga ia bisa berbalik dari keadaan sakit dan menjadi pemenang. Wilma meninggal pada tahun 1997 karena kanker otak, ia telah meninggal akan tetapi semangatnya tidak pernah ikut terkubur. Oleh karenan prestasi, dan perjuangan yang luar biasa itu hari kelahirannya diabadikan sebagai Hari Wilma Rudolph di Tennese. Apakah luar biasa mneurut anda?
Ibunda Wilma adalah seorang mentor sekaligus motivator bagi anaknya. “Anda pasti bisa” selalu dikatakan oleh ibu Wilma kepada anaknya. Selain itu ibu Wilma adalah seorang pejuang yang tidak pernah mau berhenti dan menyerah kepada keadaan.
Saat Wilma lahir, bisa saja ia terus meratapi anaknya yang tidak berdaya karena folio dan hanya membesarkan anaknya tanpa memiliki suatu kebanggan.
Karena kegigihannya membuat anaknya terus bertahan dan bahkan berani berjuang yang akhirnya bia menjadi orang yang diatas rata-rata. Sering kali kita hamper menyerah karena keadaan kita yang terbatas, baik keuangan, kesehatan dan kesempatan. Akan tetapi jika kita mau belajar kepada Wilma dan ibunya, sebenarnya tidak ada yang membatasi anda.
Bagaimana dengan kita? Siapkah kita mendobrak tembok-tembok disekitar kita?
Atau kita akan terus terbelenggu oleh keterbatasan kita? Saya yakin andapun akan terus mendobrak tembok pembatas tersebut hingga anda menemukan kebebasan baik waktu dan uang dan anda bisa menjadi perantara berkat bagi keluarga dan sesama.
1 komentar:
Well motivasi yang bagus pak, jangan kita terlena oleh keadaan yg ungkin kurang menguntungkan bagi kita, jangan kita melihat hanya dari resiko kegagalannya saja, tetapi mari kita lihat peluang&potensi yang ada. terimakasih
Posting Komentar