Seringkah Anda Mengucapkan Kata Tidak Mungkin?
Bob Wieland adalah salah seorang yang berani mengalahkan ketidak mungkinan. Ia lahir pada tahun 1946, meskipun dengan keadaan tubuh yang cacat tanpa kaki, ia berani mengikuti lomba “Los Angeles Marathon” berlari dengan menggunakan kedua tangannya. Jarak yang ditempuh tidak tanggung-tanggung yakni sekitar 26,2 mil ditempuh dengan 173 jam 45 menit.
Waktu dan jarak tersebut tidak termasuk yang spektakuler, karena ia pernah berlari dari California Selatan menuju Washington, melintasi Amerika selama tiga tahun, delapan bulan plus enam hari. Ia lari dari tahun 1982 sampai 1986 dengan garis finish di Monumen Peringatan Perang Vietnam. Di tempat itu Wieland mengenang salah seorang petugas medis yang meninggal saat berlari ingin menolong Wieland yang terluka di medan perang.
Dengan lari jarak jauh yang memerlukan waktu tiga tahun tersebut Wieland bertujuan menggalang dana untuk orang miskin dan kelaparan. Ia menaklukkan kata tidak mungkin di dalam kamusnya dan membuktikan bahwa meskipun ia cacat, ia bisa hidup dan berguna bagi orang banyak.
Apakah anda sering mengatakan sesuatu itu tidak mungkin?
Ada sebuah buku yang menceritakan seorang guru di Amerika punya kebiasaan setiap masuk kelas sebelum mulai pelajaran, guru tersebut selalu menulis kata can’t besar-besar. Setelah itu ia menghapus huruf ‘T’ kemudian menyuruh murid-muridnya membaca keras ‘Can’. Dari sesuatu yang sederhana itu tidak hanya membuat guru itu terkenal tetapi banyak yang membuat anak didiknya berhasil baik dalam pelajaran maupun hidupnya.
Dalam buku The Secret juga dituliskan bahwa, kalimat yang menggunakan kata tidak, baik tidak mungkin, tidak ingin, dan sebagainya agar dihindari. Kenapa? Ternyata alam tidak mengenal kata tidak. Saya tidak mau miskin berarti saya mau miskin. Saya tidak mungkin gagal, diartikan oleh alam bahwa saya gagal. Maka sebaiknya kita bisa menghindari kata tersebut.
Dalam pertunjukan sulap yang pernah ditayangkan di televisi pun juga pernah, bahwa apa yang diucapkan oleh orang yang terkena hipnotis yang mengatakan tidak akan, tidak mau dan sebagainya justru akan terkena. Dan diakhir tayangan sulap tersebut penyulap juga mengatakan jangan pernah menggunakan kata tidak dalam angan-angan anda.
Dari cerita diatas kita bisa simpulkan bahwa ucapan kita sebaiknya selalu bernada optimis dan positip. Apapun yang kita katakan akan menggiring kearah itu. Jika anda mengatakan tidak mungkin, maka segala sesuatu akan terus mendukung anda bahwa sesuatu itu tidak mungkin. Akan tetapi jika anda mengatakan sesuatu itu mungkin, maka ada seribu jalan menuju Roma untuk mewujudkan bahwa sesuatu bisa dikerjakan dan dicapai.
Keputusannya kembali kepada anda, apakah anda akan menjadi negator dan pesimistis atau anda akan selalu berpikir, berucap sebagai orang yang optimis dan positip. Seperti kata mutiara yang mengatakan lebih baik gagal setelah mencoba dari pada gagal tetapi tidak pernah mencoba. Dan mencoba untuk bertutur, berpikir dan berangan yang baik, saya yakin hasilnya pun akan baik
3 komentar:
Mungkin intinya kita pantang menyerah kan bro?... apapun yang terjadi harus kita tempuh jalan untuk menuju sukses.
Saya juga sering tanpa sadar mengucap dengan yakin tak mungkin itu.....ternyata dari berbagai buku yg pernah saya baca tidak dianjurkan mengucap kata tidak mungkin. Yes mas! Setuju. Salam sukses.
Terimakasih Artikelnya akan dipelajari lebih lanjut mas.
Posting Komentar