Sabtu, 30 Januari 2010

Prioritas Hidup


Jason Pipoly adalah seorang yang telah berhasil menaklukkan Selat Catalina dari Pelabuhan Long Beach – Los Angeles ke Pulau Catalina.
Impian itu baru tercapai pada tanggal 4 September 2003 saat dia berumur 32 tahun. Dia berenang dengan kedua lengannya karena dia lumpuh akibat kecelakaan mobil pada tahun 1998.

Kekuatan impian yang membuatnya berlatih 3 jam sehari hampir selama empat tahun. Untuk mewujudkan impiannya itu dia harus menunggu sekitar 20 tahun. Meskipun cacat dia berhasil menyeberangi laut yang dingin sejauh 21 mil dengan waktu 18 jam. Ombak yang besar serta ancaman hiu di perjalanan tak membuat surut untuk mewujudkan impiannya.

Banyak dari saudara dan kerabatnya yang menghalangi niatnya karena kondisi tubuh yang cacat. Akan tetapi Pipoly tetap teguh memegang impiannya, karena badan yang lumpuh dari pinggang ke bawah adalah bukan merupakan hambatan yang bisa menghentikan impiannya.

Bagaimana dengan kita? Jika kita menghendaki sesuatu apakah segigih Pipoly? Banyak dari kita yang merasa nyaman hidupnya ‘dalam tanda kutip’ padahal kehidupan yang sebenarnya jauh dari kenyamanan dan masih kekurangan tetapi tidak mau peduli.

Saya mempunyai teman seorang milyarder di Jakarta, dia bersama anak-anaknya telah mengunjungi kelima benua bukan hanya sekali atau dua kali dan dia tetap bekerja keras. Kalau kita tanya kenapa dia masih sibuk bekerja? Apa yang selalu dia katakan kepada teman-temannya? “Musuh terbesar dari kesuksesan adalah Kenyamanan!”
Dan dia selalu ingin agar hidupnya menjadi perantara berkat bagi sesamanya.

Anda dan saya seharusnya bersyukur apabila kita masih bisa makan setiap hari, kesehatan yang cukup dan dicintai keluarga, akan tetapi kenapa kita tidak berusaha memberikan sesuatu dari kehidupan kita?
Coba tanya kepada istri, anak atau yang belum berkeluarga tanya kepada orang tua, apakah kita sudah cukup memberikan yang terbaik bagi mereka?

Saya selalu diingatkan oleh teman-teman saya akan prioritas hidup. Apa prioritas hidup anda? Saya banyak belajar dari teman yang telah sukses (benar-benar sukses) karena mereka mempunyai waktu dan uang. Prioritas pertama adalah Tuhan, Kedua adalah keluarga, Ketiga adalah pekerjaan dan Keempat adalah bisnis sampingan anda atau hobi anda.

Mungkin untuk anda dan saya masih sulit untuk membuat prioritas seperti itu. Mau khusuk berdoa tapi perut lapar atau anak-anak masih perlu ini dan itu tetapi uang terbatas. Mau mengutamakan keluarga tetapi pekerjaan kantor yang selalu menumpuk dan hp harus selalu stand by kalau bos setiap saat mau menghubungi. Otomatis prioritas yang benar itu sirna.

Memang tidak mudah untuk membuat prioritas yang benar kita terapkan, tetapi paling tidak kita selalu mengingat dan berusaha menempatkan prioritas-prioritas tersebut dalam kehidupan kita.
Tuhan, keluarga baru pekerjaan.

Selamat untuk anda yang saat ini telah bekerja keras untuk pasif income! Karena anda di jalur yang benar, dan jika anda telah memiliki pasif income, prioritas yang benar tersebut bisa anda lakukan. Untuk kita yang belum mari kita tancapkan impian kita ke batu karang agar tidak gampang goyah. Jika kita mempunyai impian yang besar seperti Pipoly, tidak ada alasan kesehatan, umur, kondisi keuangan dan sebagainya.

3 komentar:

Andi D 6 Februari 2010 pukul 22.09  

ini kunjungan pertama , salam kenal mas

Shinta maya 24 Februari 2010 pukul 15.09  

Jika visi telah tampak dibayang kita dan prioritas kita juga dapat kita pilah-pilahkan maka dream come true.

Anonim 22 Maret 2010 pukul 14.25  

Wah, gua jadi inget gambar di bilboard tentang visi...... kalau kita bisa melihat visi yang jelas kaya digambar tersebut pasti mati-matian momencapainya, salam kenal mas dari Ryco

Posting Komentar

Powered By Blogger

Back to TOP